Sabtu, 31 Desember 2016

2016



Halo readers... bertemu lagi denganku Sie pencerita aaapa aja hehehe.... tenang kali ini ceritaku bermutu kok. Aku akan menceritakan 2k16 ku. Tentu tak jarang orang akan menceritakannya bukan? Tahun genap itu sebagai tahun yang menjadi pembekalan hidupku. Yang paling aku ingat di dalamnya adalah dimana aku dibekali ilmu – ilmu yang sangat berguna. Tentunya dan yang pasti ilmu keorganisasian. Tahun dimana aku mencoba ke zona amanku kembali yaitu memasuki dunia pramuka. Ya benar!!! Sejak SD pramuka adalah dunia amanku, dunia aku memulai diriku yang memiliki banyak kawan, sebenarnya tak berlebihan begini sih hehehe....
Aku memulai semuanya pada tahun ini, maksudku memulai menanam emas wkwkwk alay ya :v
Disini aku mempelajari banyak ilmu, pengalaman serta banyak suka maupun duka. Semuanya berkaitan satu sama lain. Bagaimana tidak? Mari mengulik sebentar.....
Di 2016 aku berperan aktif kembali dalam pramuka
Di 2016 aku memberanikan diri menantang dan yakin bahwa aku bukan orang biasa dalam organisasi
Di 2016 aku gagal dalam tantanganku dalam organisasi
Di 2016 aku dipercaya banyak orang tapi aku belum sempurna memenuhi kepercayaan itu
Di 2016 aku memiliki banyak relasi tapi tak sedekat teman SMP ku
Di 2016 pertama kalinya aku benar – benar merasa bahwa pengalaman yang kumiliki atau ilmu yang kumiliki tak bisa dengan mudah dipercaya atau diandalkan orang lain jika tak bisa aku tunjukkan secara nyata
Di 2016 aku menjadi anak nakal yang pulang malam demi tantanganku, tapi tidak membuahkan hasil
Di 2016 aku mencoba mengendarai sepeda motor dengan berani karena tuntutan organisasi
Di 2016 aku mengerti betapa pentingnya menghasilkan karya yang maksimal
Di 2016 aku mengerti bahwa tak semua yang terlihat baik itu cocok dengan kita
Di 2016 aku tau rasa sakit karena berkhayal terlalu jauh
Di 2016 aku mendapat banyak keluarga baru
Di 2016 sebagai pertama kalinya aku menangis di depan banyak orang
Di 2016 aku mengerti betapa mengerikannya dunia
Di 2016 aku tau bahwa banyak orang mudah tertipu
Di 2016 banyak yang dekat denganku
Di 2016 sahabatku mengerti kondisiku walaupun kami belum lama menghabiskan waktu
Di 2016 menjadi tahun perdebatanku dengan sahabatku hanya karena lelaki huft :”
Di 2016 aku mengerti mana teman sejati yang tak akan mudah memandangku dari sisi burukku
Di 2016 aku berulang kali memutar otak hanya untuk membuat diriku bisa tegar dengan semua keputusan yang terjadi
Di 2016 aku merasa lebih bersyukur, alhamdulillah....
Di 2016 aku merasakan hal sedih berlarut larut
Di 2016 aku menemukan teman yang benar – benar menjadi keluargaku dengan kekurangan kita masing -masing
Dan di akhir 2016, aku menyadari siapa yang telah membantuku selama ini justru aku mengingkari janjiku dengannya
2016 membuatku sadar akan hal baik, lebih mendetail, bersyukur, dan lebih berhati – hati dengan apapun
Sulit untuk menerima semua itu tapi aku terus mencoba, walaupun pasti suatu saat akan teringat dan ini tak bisa terlupakan walaupun aku sudah mencoba sibuk dengan hal lain.
Terimakasih 2016 kau menjadi tahun yang padat, berat, berisi, penuh, dan mencair
Sebagi manusia biasa, kita harus terus memperbaiki diri menuju diri yang lebih baik termasuk aku...
Terus berjuang, menuntut ilmu, berkarya.....
Karena jangan pernah menyepelekan aku...
Lihatlah aku dan bekerja samalah denganku...
Aku salah satu orang berguna di dunia ini...
Tak perlu jabatan atau bukti yang membuatmu mendekatiku...
Tapi lihatlah bagaimana caraku bertindak....
Selagi perbuatan baik, aku pasti membantu...
Karena bagiku, pertolongan adalah makananku...
Kebahagiaan adalah imbalannya...
Ini bukan kata – kata mutiara..
Tapi ini benar adanya, keluar dari pemikiranku..
Akhir 2016 menjelang awal 2017 sudah kumulai dengan hubungan baik, yaitu menjalin pertemanan kembali dengan kawan lama yang lama tak berhubungan, semoga awal yang baik akan menghasilkan akhir yang baik...
Readers.... doakan aku menjadi anak yang sholihah sampai nanti, doakan aku dapat menjalani semuanya dengan positif, dengan mengurangi atau syukur – syukur menghilangkan sikap burukku di tahun sebelumnya.. aaammmiiinnn.... BISMILLAH!!!

YANG TAK KUNJUNG TERBALAS



Sebuah pengorbanan yang memakan beribu detik, bahkan berteteskan ide juga semangat. Suatu kebanggaan bagi kaumnya, namun sebagai pecut bagi pelakunya. Keringat, perjuangan bahkan masalah selalu dihadapinya. Namun mengapa semua itu tak kunjung terbalaskan? Tanpa henti pelaku harus mengobarkan semangat pada dirinya sendiri yang bahkan semangat itu harus terus berkobar walaupun mengecewakan dirinya sendiri. Pelaku tersebut sampai tak mengerti siapa dirinya saat ini? Siapa yang mmebuatnya melakukannya ini? Namun alasannya hanya satu... “aku tak tega melihat kekacauan terus berlalu” namun sampai kapan pengorbanan itu harus terjadi? Apakah memang ini suatu kesalahannya karena berkorban berlebih? Ataukah mereka tak menyadari pengorbanan yang pelaku lakukan? Atau memang ini hanya sebagai pemanis hidup pelaku? Apakah pelaku bisa dikatakan malang? Atau ini sebuah kebanggaan baginya? Lalu apa yang dapat diperhatikan darinya? Bahkan orang awampun yang tak mengenalnya hanya akan menganggapnya secuil bukan permata. Lalu waktu yang telah pelaku gunakan selama ini tak ada yang sedikitpun membahagiakannya? Atau sebagai apresiasi atas semangatnya sampai saat ini? Atau inilah waktunya pelaku menyelesaikan semua semangatnya dan kembali ke kehidupannya semula? Sayangnya pelaku tak akan tega membiarkan temannya kesusahan sendiri walaupun terkadang dia harus keras kepada temannya agar mereka dapat dan mengerti akan tugas mereka. Lalu apakah pelaku harus terus dan tetap menyemangati dirinya sendiri yang bahkan sudah menjadi musuhnya saat ini. Lalu orang awam hanya akan melihat keterpurukan pelaku itu dan menilai pelaku itu secuil bukan permata.
Memang bisa dibilang pelaku tak dapat menjadi pemimpin yang handal namun selama amanahnya dulu dia berjuang menyelesaikannya hingga acara terlaksana. Lalu apakah semangatnya tetap tak kunjung terbalaskan? Dihadapan temannya dia bodoh mengikuti jalan itu, dihadapan temannya dia harus menyebarkan kebaikan jalannya walaupun di dalam dirinya harus berperang hanya untuk menjalaninya hingga akhirnya saat ini itu menjadi bagian darinya. Dengan godaan semua teman temannya yang mempengaruhinya untuk keluar dari jalan itu tapi dia tetap teguh karena dia harus bertanggungjawab. Hinga lambat laun temannya membiarkannya menikmati jalannya dan bahkan dia sudah dianggap sebagai permata. Akan tetapi semua itu hanya mimpi bahkan hanya banyangan yang belum pasti. Malangnya nasib pelaku itu. Dia bahkan tak akan pernah menjadi permata di jalannya. Lalu setelah ini bagaimana nasibnya nanti? Apa kata teman temannya sekarang jika ternyata dia bukanlah permata seperti anggapan teman temannya itu. Apakah ini semua kesalahannya? Apa salah jika dia rela membiarkan dirinya berkorban untuk suatu kemajuan jalannya...

Sabtu, 17 Oktober 2015

Selasa, 16 Juni 2015

Aneh

Tak jarang para siswa bahkan siswi mempertanyakan nilai mereka ke tmen masing-masing. Kepopularan nilai ujian nasional tak dapat dipungkiri. Hingga akhirnya beberapa kalimat pun dipertanyakan. Tak luput juga jika aku sebagai narasumber mereka
X: hai, brp nilaimu
M: sedikit kok hehehe
X: mau sma mana
M: sma 3 cabang 5
X: knp nggak 1
M: males ketemu mereka lagi
X dan Z:gat£l

Dengan mudahnya mulut mereka mengatakan kata hina tersebut, menyedihkan sekali mereka. Aku mengatakan males karena suatu alasan. Jika ada kesempatan ingin aku mengatakan alasanku ini
"Aku mengatakan males karena aku memahami ekonomi keluargaku. Kehidupan sekolah tak luput dari penyesuaian dan prestasi. Aku tak sanggup penyesuaian dengan kehidupan disana, dan jika dikata mengenai prestasi aku tak sepintar temanku. Lalu apa yang bisa aku jadikan penarik perhatian orang yang mau menjadi temanku, mau menjadi teman yang sesungguhnya bukan untuk pemanfaatan sesaat. Bahkan aku tak sanggup membayangkan atau membuat skenario cerita 3 tahun kedepan jika aku disana, bagaimana seorang aktris memainkan adegan tanpa adanya narasi yang indah. Itu mustahil"
Sayangg aku tak sanggup mengatakannya karna untuk menghindari masalah baru. Mungkin ini penyebab aku tak memiliki banyak teman, karna mereka hanya mengetahui keburukannku tanpa melirik kebaikanku.

Minggu, 14 Juni 2015

Aku baru menyadarinya

Aku telah menyadari akan suatu hal, yaitu sebuah kesederhanaan. Mengapa aku menyebutnya sederhana? Karna aku merasa dlm hal tersebut hanya ada kebiasaan orang yg mudah dipahami oleh orang lain jg.
Kesederhanaan yg kualamami selama 6 thn membuatku bahagia dibanding kemewahan yg kualami selama 3 thn. Kesederhanaan yg kujalani dengan senyuman tanpa kebingungan akibat kekonyolan perilakuku membuatkan nyaman sampai kapanpun aku kenang dibandingkan kemewahan yg harus kujalani dengan waspada dan terkadang tidak menjadi diriku sendiri.
Terkadang aku bingung, kenapa dlm kemewahan itu banyak orang sanggup menghadapi kebobongan, omong kosong yg mereka lakukan demi kenaikan tingkat popular nya. Mereka sanggup menghadapi masalah yg terkadang nggak seharusnya mereka pikirkan skrng seperti halnya urusan sosial.
Kesederhanaanku selama 6 thn membuatku berdiri tegak dibawah pondasi yg telah aku bangun selama dlm keadaan itu.
Berbanding terbalik dengan kemewahanku yg hanya 3 tahunn tpi aku harus memikirkan posiisiku kedepannya,sikap konyolku yg akan dijadikan cemoohan jika itu tak benar dkk yg mungkin akan cepat aku lupakan ketika aku sedang senang dan akan secepat kilat muncul lagi ketika aku melihat kejadian tersebut lagi.
Aku capek akan semua orang yg berpura pura baik ketika mereka membutuhkan, aku capek akan kebohongan yg selalu mereka umbar dalam suatu kelompok sosialita. Aku bosan jika ketika aku benar namun tak ada teman yg membela. Aku jg kecewa ketika aku dipermalukan sahabatku hanya ikut tertawa. Aku bosan akan semua itu. Aku merasa kemewahan 3 thn ini adalah cobaan.
Seperti yg kalian liat aku tampak bahagia, tapi dlm otakku bgtu rumit akan semua hal yg telah aku dapatkan dan siap aku lepaskan seperti hembusan angin yg tak mengenal akibat buruknya.
Walaupun bgtu aku tetap mengakui bahwa Allah swt. adil kepada seluruh hamba-Nya. Di semua kesulitan dan kebahagianku selama 9 thn silam selalu berselip satu sama lain. Berlari kejar kejaran untuk menduduki momen dalam hidupku, walaupun terkadang sering kali momen buruk yg memberiku pengalamanlah yg berhasil menjadi skenario dlm hidupku.
Hahhhhh, menghela napas sebentar sebelum aku memulai kehidupan awal lagi, kehidupan dmn aku akan menjalaninya selama 3 thn lagi. Ntah kemewahan yg akan membuatkan selalu berlari atau kesederhanaan yg penuh kebahagiaan yg akan aku nikmati tiap wktunya. Semoga aku mendapatkan yg terbaik aminn :)

Jumat, 12 Juni 2015

Tiga belas juni

Bukan kemegahan yang ku harapkan, namun hanya kesederhanaan yang mengandung kenangan. Yakin, kenangan itu lebih indah dibanding kemegahan.
Biarlah lampu panggung yang mengisi asa ruangan ini jadi saksi atas kenangan hari ini. Di meja bundar bertaplak sulur putih, aku terus memandang meja seberang, meskipun harusnya panggung menjadi titik perhatian semua orang
Maafkan aku selalu memperhatikanmu tanpa ijin
Aku yang memakai baju brokat hitam motif bunga, di meja bundar belakangmu

Rabu, 10 Juni 2015

Dududududu

Haloooo
Ini kutulis untuk sahabat, tpi yg lain boleh baca kok hehehe

Hai sobat, senang bersahabat denganmu. Mulai dari yg dua tahun ataupun setahun. Tak terasa kita akan berpisah (biasanya sih kali abis pengumuman pada bilang gtu :v)
Aku sebagai sobat kalian bangga bisa gabung sama kalian yg bisa dikatakan pinter lah. Sayang aku cuma pinter omong doang yg nggak guna.
Dan skrng gue malah minder gabung sama kalian lagi, serasa ntar kuta nggak sejalan kalo pas ngobrol. Mungkin gue bakalan kejauhan kalo kita semua lagi gabung.
Gue suka cara kalian yg natural sobat, kagak aneh2 ataupun mewah2. Dulu sih gue ngerasa sepadan sama kalian, tapi gue salahhh. Gue nggak siap kalo ninggalin kalian. Nggak tau ntar sahabat gue siapa lagi kalo gue ninggalin kalian. Ntah lah mungkin mulai skrng gue harus membiasakan diri untuk agak jauh sama kalian karna nggak pantes aja gtu.
Hhmmm thanks gaesss, aku seeng punya sobat kayak kalian. Sorry yak kalu banyak salah ntah lemot,nggak peka atau apalah itu dari gue. Emang itulah diri gue.
Aku berharap kita semua ketemu lagi di smaga sebagai siswa dan siswi disana aminn. Itu doa ku skrng buat kita semua. Doain aku yaaa mksh

-budi-